Jumat, 29 April 2011

DEMI KEKAYAAN RELA JADI BUDAK NAFSU BUAYA SILUMAN

Penulis : ITONG R. HARIADI


Setelah meminum air putih yang disodorkan oleh seorang dukun, Anita seperti terkena pelet. Dia menurut saja saat diajak berhubungan badan oleh sang dukun, yang ternyata jelmaan buaya siluman. Tapi setelah itu perempuan awet cantik ini menjadi orang yang kaya raya. Apa rahasianya...?

Suminah, sebutlah begitu, punya kesaksian yang relatif unik, sekaligus menegangkan. Perempuan paruh baya yang pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah seorang wanita karir ini pernah merekam dalam ingatannya sederetan peristiwa musykil yang dilakukan majikannya.

Sang majikan, yang sebutlah dengan nama Anita, menjalan sebuah ritual sesat demi kecantikan dan harta kekayaan yang didambakannya. Dia memang hidup dalam gelimang harta dan kemewahan, sehingga ibaratnya dia tidur berbantalkan uang.

Lalu, ritual seperti apakah yang dilakukan oleh Anita? Misteri coba merekayasa kesaksian Suminah dalam kisah berikut ini. Selamat mengikuti...!

Sebuah sedang putih metalik tampak berjalan lambat memasuki pintu gerbang sebuah villa mewah di tepi jalanan komplek villa lereng Gunung Malabar. Ketika berhenti, sebentar kemudian dari dalam mobil keluarlah seorang wanita setengah baya dengan rambut sebahu. Dandanan perempuan ini modis sekali, sehingga jelas menunjukkan bahwa dia wanita yang berselera tinggi dan selalu mengikuti perkembangan dunia fashion.

Wanita yang di wajahnya masih menyisakan guratan-guratan kecantikan itu lalu melangkahkan kakinya menuju ke bagian serambi depan villa. Di sana telah menunggu seorang laki-laki yang usianya tampak lebih tua darinya. Sembari menikmati sepotong roti bakar, dengan lembut pria yang tak lain adalah Pak Surya, suami dari wanita itu menyapa.

"Dari mana saja sih, Bu. Kok pagi-pagi begini baru pulang?" Si wanita sepertinya belum siap menerima pertanyaan ini, sehingga dia menjawab dengan gugup, ""Eh...a...a...anu, kemarin mobilku bannya bocor. Jadinya aku nginap di rumah Jeng Wina. Oh, ya anak-anak mana, Pak?"

Wanita bernama Anita itu, berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Ada di dalam. Mereka khawatir sekali. Malahan si Vera semalam nggak bisa tidur karena mikirin kamu terus," kata Pak Surya, sang suami.

Karena takut mendapoat berondongan pertanyaan lanjutan, Anita segera melangkah masuk meninggalkan suaminya yang sibuk membetulkan letak kacamata bacanya. Di dalam, Anita segera menuju ke kamar Vera, anak bungsunya. Sebenarnya gadis kecil yang baru duduk di bangku kelas satu SMU ini tahu kalau ibunya datang. Tapi dia pura-pura tidur hingga kemudian ibunya datang menghampiri dan membangunkannya.

"Mama kemana saja sih? Katanya mau nemenin Vera. Kok semalam nggak pulang-pulang," keluh gadis cantik ini.

"Maafkan Mama, Sayang. Tadi malam kebetulan ada urusan bisnis yang nggak bisa ditinggal. Setelah selesai, eh tiba-tiba ban mobil Mama kempes. Ya terpaksa, jadinya Mama nggak bisa pulang," jelas Anita berusaha menghibur vera yang terlihat cemberut. Alasan ini jelas hanya kebohongan saja.

Berkumpul di villa seperti itu memang telah menjadi kebiasaan keluarga Anita pada tiap hari Minggu ataupun hari libur lainnya. Maklumlah, sepanjang hari baik Pak Surya maupun Anita hampir tak ada waktu untuk saling berkumpul dan bercanda bersama karena kesibukan masing-masing. Terlebih bagi Anita yang menjadi salah seorang manager di perusahaan asing. Hampir seminggu sekali dia harus terbang ke Jepang untuk mengurusi berbagai hal menyangkut perusahaan tempatnya bekerja.

Karier memang telah menjadi tujuan hidup dari kedua orang ini. Namun semua itu memang sepadan dengan hasil yang didapatkannya. Hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun, semenjak Anita bekerja di perusahaan asing tempatnya bekerja sekarang, harta yang dimiliki keluarga ini begitu berlimpah. Padahal sebelumnya meski terbilang mampu, apa yang mereka miliki jauh di bawah apa yang mereka miliki sekarang.

Pasalnya, saat itu mereka hanya mengandalkan penghasilan dari Pak Surya yang bekerja sebagai kontraktor bangunan kecil-kecilan. Namun semua berubah begitu Anita berkenalan dengan seorang pengusaha asal Jepang yang kebetulan sedang menjalin bisnis dengan temannya. Anita selanjutnya diterima bekerja di perusahaan yang berkedudukan di Jakarta sebagai salah seorang staf di bidang administrasi.

Dari kedekatan personal yang sebelumnya telah terjalin membuat karier Anita semakin meningkat hingga akhirnya dia berhasil menduduki jabatan sebagai manager keuangan di perusahaan tersebut. Jabatan inilah yang kemudian mengubah kehidupan keluarga Anita seratus delapan puluh derajat. Anita selanjutnya berubah menjadi seorang perempuan yang selalu mengutamakan penampilan. Sehingga hampir setiap saat penampilannya selalu berubah, mulai dari gaya rambut sampai dengan pakaian yang dikenakannya. Bahkan mobil dan perhiasan.

Hanya saja, demi karier tersebut, dua orang anaknya jadi tak terurus dengan baik. Karenanya untuk menebus kesalahan itu Anita membeli sebuah villa untuk digunakan tempat kumpul bersama tiap akhir pekan. Namun hampir tidak ada anggota keluarganya yang tahu kalau di balik niat tulusnya membeli villa itu, Anita ternyata juga menyimpan tujuan lain. Dia sengaja memilih lokasi villa seperti yang sekarang ini ditempati, karena ingin semakin mendekatkan dirinya pada seseorang yang selama ini sangat berperan dalam mengangkat derajatnya. Orang itu adalah jelmaan siluman buaya yang menghuni sebuah telaga di lereng Gunung Malabar.

Tanpa diketahui oleh siapapun, Anita memang telah menjalin hubungan dengan mahkluk iblis tersebut. Dan hubungan ini telah terjalin sejak beberapa tahun yang lalu. Saat itu kebetulan Pak Surya terkena santet dari salah seorang saingan bisnisnya. Karenannya, dengan berbekal informasi dari seorang teman mengenai keberadaan seorang dukun sakti di kawasan Gunung Malabar, Anita pergi menemuinya. Hal ini dilakukan setelah beberapa orang dukun dan kyai yang dimintai pertolongan tidak mampu menyembuhkan suami tercinta dari serangan ilmu jahanam itu. .

Setelah melecak berhari-hari lamanya, Anita beruntung sebab bisa menemui sang dukun. Hanya dengan sekali proses penyembuhan, santet yang menyerang Pak Surya berhasil dibersihkan. Celakanya, lebih dari itu sang dukun juga menawarkan pada Anita untuk menjadikannya orang sukses sehingga bisa membuatnya kaya raya. Tawaran ini tentu saja menarik hati Anita. Tanpa berpikir panjang, dia berusaha untuk mengetahui apa rahasia di balik tawaran itu.

"Siapa yang menolak jadi orang kaya sih, Pak! Kalau memungkinkan, saya secepatnya ingin mewujudkan impian itu," cetus Anita di hadapan sang dukun.

Namun ada satu syarat yang harus dipenuhi Anita sebagai balasan dari jasa dukun tersebut. Anita diharuskan untuk datang sebulan sekali guna melayani nafsu sang dukun.

"Kamu bisa jadi orang kaya. Bahkan kekayaan yang kamu miliki tidak akan pernah habis asalkan kamu mau melayani aku pada tiap malam bulan purnama," kata sang dukun saat itu.

Semula Anita tidak ingin menuruti tawaran itu. Bagaimana mungkin dia sampai hati ditiduri oleh lelaki renta yang lebih pantas sebagai kakeknya itu. Lagi pula, menurut cerita, dukun itu hanya mandi sekali saja dalam setahun. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kesaktian yang dimilikinya.

Anita ingin terus terang menyatakan penolakannya. Namun entah mengapa, lidahnya terasa kelu untuk mengatakan hal yang sejujurnya dia inginkan. Anehnya, semuanya berubah setelah Anita meminum segelas air putih yang disodorkan oleh sang dukun. Begitu air putih itu diminum, Anita merasakan seperti ada yang mencekik lehernya hingga terasa sakit sekali. Namun sebentar kemudian rasa sakit itu hilang dan berganti menjadi rasa suka pada sang dukun.

"Terus terang aku sangat menginginkanmu, karena kamu mirip sekali dengan mendiang kekasihku yang mati karena dibunuh para pemburu. Dan sekarang aku ingin kau yang menggantikannya," cetus sang dukun dengan senyum menyeringai, dan bersamaan dengan itu tubuh sang dukun tiba-tiba berubah menjadi seekor buaya hitam berukuran sangat besar.

Anehnya, Anita yang saat itu telah terpengaruh ilmu pelet dari sang dukun yang ternyata tak lain sebagai jelmaan buaya siluman tersebut seolah tidak takut sama sekali menghadapi binatang melata mengerikan dan menjijikan itu. Bahkan, wanita cantik ini justru seperti menikmati saat ekor makhluk ini membelai sekujur tubuhnya, hingga akhirnya keduanya terlibat dalam hubungan layaknya suami isteri.

Sulit dimengerti, kejadian seperti ini terus berlangsung tiap kali tiba saatnya malam bulan purnama. Seperti ada jiwa lain yang mendorongnya, Anita seolah tak kuasa menghentikan langkahnya menuju pondok di lereng bukit, di mana sang buaya siluman berada.

Namun demikian, seperti yang telah dijanjikan oleh sang siluman buaya, hanya beberapa hari setelah Anita berhubungan badan dengan makhluk laknat ini, terjadilah perubahan hidup yang sangat drastis pada keluarga Anita. Selain suaminya sembuh dan bahkan akhirnya kebal dari serangan santet, kekayaan yang dimilikinya pun terus bertambah. Puncaknya, Anita berhasil menjadi seorang manajer di perusahaan asing tempatnya bekerja.

Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu, terjadilah perubahan tingkah laku pada diri Anita. Bayangkan saja, pada saat-saat tertentu secara tanpa sadar Anita kerap berperilaku seperti seekor buaya. Misalkan saja, dia sering kedapatan berenang-renang sendirian di tengah gelap malam buta, dengan tubuh yang sebagian kecil memang telah berubah menyerupai buaya. Nah, hal-hal aneh inilah yang pernah disaksikan langsung oleh Suminah, pembantunya.

"Beberapa kali saya melihat majikan saya berenang tengah malam di kolam renang yang ada di samping rumah. Waktu itu, saya melihat Ibu (maksudnya Anita) tubuhnya bersisik seperti buaya. Hih, saya ngeri melihatnya," kenang Suminah sambil bergidik membayangkan hal tersebut.

Di saat yang lain, tanpa sengaja Suminah yang sedang akan membersihkan kamar mandi juga melihat keanehan. Ketika itu dia heran saat melihat pintu kamar mandi yang setengah tertutup. Padahal biasanya pintu itu selalu terbuka. Saat ditengok ke dalam ternyata di dalah terlihat majikan perempuannya itu sedang buang air kecil. Hanya saja anehnya, seperti tak lagi memiliki rasa malu dia tidak menutup pintunya dan bahkan posisi tubuhnya saat buang air kecil itu persis seperti seekor buaya dengan posisi merayap dan tampak seperti orang setengah mengedan.

Sejak melihat berbagai keanehan itulah Suminah yang berusia 35 tahun ini sedikit demi sedikit mulai tahu kalau ada yang tidak beres dengan majikannya. Apalagi saat dirinya mendapat penjelasan dari orang pintar di desanya, Suminah pun semakin yakin kalau sang majikan menganut pesugihan.

"Majikanmu memang memiliki pesugihan. Dan jenis pesugihan yang dijalaninya adalah yang sering disebut dengan pesugihan baya. Penganut pesugihan ini selain harus mau berhubungan badan dengan buaya jadi-jadian, beberapa pelakunya juga akan berperilaku mirip seperti buaya dan pada saat matinya nanti, jasadnya akan berkulit tebal seperti buaya," papar orang pintar tersebut, seperti ditirukan Suminah.

Namun sebagai seorang pembantu, Suminah tidak mampu berbuat apa-apa. Sehingga meski dari hari ke hari dirinya semakin sering memergoki majikan perempuannya berperilaku menyimpang, Suminah tidak pernah berani menanyakannya pada sang majikan.

"Saya memang sangat takut. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Yang saya lakukan sekarang hanya lebih rajin solat, agar dapar perlindungan dari Gusti Allah," harap Suminah.

Dia juga kerap diajak ke villa majikannya, khususnya pada akhir pekan di bulan purnama. Karena itu, Suminah yang lugu bisa mengendus apa yang sesungguhnya terjadi.

Anita, masih berjaya dengan pesugihan yang dianutnya. Jika benar penuturan Suminah, pembantunya, entah apa kelak yang akan terjadi pada diri wanita karir ini. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu.

Baca Selengkapnya......

AKIBAT RITUAL BANK GAIB, NYAWA ANAK PUN DIKORBANKAN

Gara-gara melakukan ritual bank gaib, anakku mati secara misterius. Nyawanya telah direnggut oleh jin penjamin pinjaman uang gaib tersebut....

Banyak cara dan upaya yang ditempuh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup berupa kekayaan. Memang, kemiskinan sebagai dampak lemahnya ekonomi sering mendorong manusia nekad untuk melakukan apa saja yang dapat mencapai keinginannya itu. Tidak peduli apakah cara-cara tersebut bertentangan dengan keimanan.
Salah satu contoh seperti yang dilakukan oleh sekelompok orang yang hendak mencari pesugihan dengan cara mencari pinjaman uang ke bank gaib. Lokasinya berada di daerah pesisir laut kidul, Jawa Barat.
Perisitiwa ini terjadi pada akhir 2001 yang lalu. Seperti kita ketahui, isyu tentang keberadaan bank gaib yang berada di beberapa tempat di Pulau Jawa masih sangat kontroversial ketika itu. Konon, biasanya persekutuan dengan modus bank gaib, yaitu berupa pinjaman uang pada makhluk halus yang harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan. Tapi kali ini, tebusan yang harus dibayar berupa tumbal! Kisah mistis kali ini, sebuah kejadian nyata yang dialami oleh salah seorang pelaku yang pernah datang ke tempat pesugihan berupa bank gaib. Nama-nama para pelaku sengaja kami samarkan untuk menjaga citra diri mereka. Berikut pengakuan salah seorang saksi yang berhasil kami tuliskan kembali....:
Aku dilahirkan di Desa Jatimulya, dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai penjual makanan. Setelah dewasa, aku menikah dengan seorang gadis pilihanku dari desa sebelah kampung halamanku. Gadis itu bernama Mumun.
Karena sifat manja yang ditanamkan sejak kecil oleh ke dua orang tuaku, akhirnya berakibat buruk pada saat aku sudah berumah tangga. Aku menjadi seorang bisa dikatakan ingin hidup enak tapi enggan mencari pekerjaan yang layak.
Meski pernikahan kami sudah berjalan dua tahun lebih, namun beberapa usaha yang aku geluti belum membuahkan hasil yang memuaskan. Tak jarang, untuk makan sehari-hari saja, masih bergantung pada orang tua. Hingga suatu ketika, istriku hamil dan melahirkan seorang putri yang cantik. Sebut saja namanya Mely.
Mulanya aku merintis pekerjaan sebagai pengrajin batu bata. Beberapa tahun kemudian, usaha itu pun berhenti karena kurang modal. Beberapa kali aku mencoba mencari usaha-usaha yang lain. Namun lagi-lagi aku belum juga menemukan pekerjaan yang cocok dengan kepribadianku.
Di saat aku sedang kalut dengan keadaan, aku kedatangan seorang teman dari desa lain. Sang teman menawarkan suatu jalan alternatif mencari kekayaan yang terdengar sangat musykil bagiku.
Temanku yang sebut saja bernama Solihin itu memang tergolong berada di desanya. Kedetangannya ke tempatku, karena Solihin disuruh oleh seorang perantara dari Desa Terisi agar mencarikan tujuh peserta lain untuk diajak ke suatu tempat keramat yang ada di pesisir laut kidul Jawa Barat. Maksudnya tak lain dan tak bukan adalah untuk melakukan peminjaman uang ke bank gaib.
Menurut Solihin, segala kebutuhan mulai dari ongkos dan kendaraan dijamin oleh Abbas, sang perantara tersebut. Aku dan teman-teman cukup membawa KTP dan botol kosong bekas air mineral. Di sana, konon ada sebuah tempat yang dirahasiakan berupa gua untuk meminta pesugihan berupa bank gaib.
Terus terang, aku tidak percaya pada cara-cara nyleneh yang diutarakan temanku itu. Tapi mengingat kondisi keluarga yang memprihatinkan, akhirnya aku turuti saja ajakan mereka. Sekedar mencari peruntungan! Pikirku ketika itu.
Sesuai dengan waktu yang direncanakan, rombongan disuruh berkumpul di suatu tempat yang ditentukan untuk menunggu jemputan dari Abbas selaku perantara.
Pagi itu, sekitar pukul 06.00 WIB, datanglah sebuah mobil Kijang. Kenmdaraan inilah yang kemudian membawa rombongan kami menyusuri arah selatan menuju Pantai Pangandaran di daerah Ciamis, Jawa Barat. Setelah sampai di sana, kami diajak memasuki sebuah goa yang pengap. Kami semua menemui seorang juru kunci yang berpakaian serba putih ala wali.
Setelah melakukan uluk salam, Abbas mengutarakan maksud kedatangan kami. Juru kunci tersebut tidak langsung menyanggupi, melainkan memberikan sebuah nasehat bahwa apa yang kami lakukan adalah perbuatan yang dilarang agama. Namun setelah Abbas mendesak, akhirnya juru kunci itu pun memenuhi permintaan kami dengan syarat-syarat dan resiko yang bakal terjadi.
Persyaratannya antara lain: peserta harus menyerahkan KTP dan memasukkan ombak air laut ke dalam botol yang kami bawa. Para peserta tidak boleh menciduk air laut secara langsung, melainkan menadahkan botol itu pada ombak yang datang sendiri secara bergelombang.
Setelah semuanya diuraikan, kira-kira setengah jam kemudian kami keluar untuk mendapatkan air tersebut.
Setelah dapat, semua orang masuk kembali ke ruangan sang juru kunci. Lelaki berjubah putih itu memberikan lagi beberapa persyaratan yang harus disediakan oleh tiap-tiap peserta setelah sampai di rumah nanti. Di antaranya kami harus menyediakan kamar khusus untuk meletakkan sarana ritual nanti.
Air laut yang ada di dalam botol harus dicampur dengan bunga tujuh rupa. Peserta juga harus menyediakan tujuh jenis minuman yang berbeda dalam gelas, seperti kopi pahit, kopi manis, teh pahit, teh manis, kopi jahe, air kelapa, dan beberapa sarana ritual lainnya. Semuanya ditutup dengan kain putih. Pelaku juga tidak boleh tertidur pada tengah malam.
Di dalam kamar kami harus menunggu makhluk yang akan datang memenuhi hajat bagi tiap peserta. Menurut juru kunci, apapun yang terjadi para pelaku tidak boleh beranjak dari kamar. Apabila ritual itu gagal, para pelaku siap menanggung resiko yang akan terjadi kelak.
Setelah semua persyaratan beres, kami pun pulang kembali ke rumah dan desa masing-masing.
***

Sampai di rumah, aku mempersiapkan segalanya, termasuk kamar khusus untuk acara ritual. Ketika malam semakin larut aku mulai melakukan ritual itu. Bau kemenyan yang mengepul menyengat di kedua rongga hidungku. Aku masih duduk bersila menahan rasa kantuk yang sedari tadi menggayut di kelopak mataku.
Sesaat kemudian, tiba-tiba ruangan kamarku serasa berguncang. Aku merasakan seolah rumahku digoyangkan oleh sesuatu kekuatan yang amat dahsyat. Aku sangat terkejut dan beranjak dari tempat duduk untuk bangkit ke belakang. Setelah itu entah dari mana datangnya, di depanku tampak asap putih mengepul. Lambat laun asap itu menjelma menjadi sosok makhluk yang mengerikan. Makhluk tinggi besar itu berdiri tepat di depanku. Terlihat jelas rambutnya yang gondrong, dengan taring mencuat di mulutnya. Tubuhnya tampak berwarna belang-belang mirip zebra.
Makhluk itu menggeram. Seraya menyeringai dia mendekatiku. Mungkin makhluk itu hendak mencekikku. Saat itu juga aku berusaha menghindar lari karena didera rasa takut yang membuncah. Ingin sekali aku berteriak. Tapi entah kenapa suaraku tersekat di tenggorokkan. Aku terus berusaha menggapai daun pintu untuk keluar. Setelah sampai keluar, aku lari mendekati ruang tamu. Untung saja makhluk itu tidak terus mengejarku.
Nmun masih kurasakan, seakan rumahku berguncang hendak roboh. Tapi anehnya, istri dan anakku tidak terusik sama sekali dengan peristiwa yang kualami. Memang, kejadian itu hanya berlangsung sementara, kerana sesaat kemudian keadaan kembali normal. Karena takut, aku pun tertidur di sofa ruang tamu. Akhirnya, kunyatakan ritual itu gagal total.
Keesokan harinya, aku mendatangi beberapa rumah temanku. Mereka pun mengaku sama mengalami peristiwa semalam. Akhirnya, semuanya gagal. Begitu juga Abbas, sang perantara.
Seminggu setelah kejadian itu, tersiar kabar dari teman-teman bahwa mereka kerap kali diganggu makhluk tinggi besar itu. Makhluk itu datang dan menuntut ganti rugi atas kekecewaannya. Tidak sedikit di antara teman-temanku mengalami kesurupan yang nyaris merenggut nyawanya. Bahkan di antara mereka banyak yang anak-anaknya mengalami penyakit yang sangat aneh. Untuk saja ada orang-orang pintar di desa masing-massing yang segera menangani.
Dua hari setelah kabar itu, menjelang maghrib istriku yang baru pulang dengan anakku dari tempat mertuaku mengalami peristiwa yang selama ini aku takutkan. Setelah tiba di rumah, anakku yang berusia 2 tahun itu mendadak kejang-kejang. Semua tetangga hadir, termasuk ibuku untuk melihat keadaan anakku.
Sebelumnya, anakku tidak mengalami sakit apa-apa. Setelah semuanya berkumpul, anakku pun menghembuskan nafas yang terakhir. Semua orang yang hadir termasuk istri dan ibuku menangis meratapi kepergian anakku yang masih belia itu. Aku sangat terpukul dan menyesal dengan kejadian ini.
Saat kematiannya, ada sesuatu yang aneh aku lihat di leher anakku. Begitu juga pada tetangga yang hadir. Kami semua melihat seperti ada bekas cekikan di leher Mely, anakku. Akhirnya keadaan pun menjadi gempar. Ada yang beranggapan anakku terkena tulah makhluk halus. Namun ada juga yang mengatakan, anakku menjadi tumbal orang yang melakukan pesugihan.
Hanya aku yang tahu pasti tentang semuanya. Dan, aku hanya menyesali perbuatan yagn pernah kulakukan itu. Benarkah anakku menjadi tumbal akibat persekutuan yang gagal? Wallahu'alam.
Kini...aku hidup dalam kesendirian, karena setelah peristiwa itu istriku memutuskan untuk pergi menjadi TKW ke Arab Saudi. Semoga peristiwa yang kualami ini tidak menimpa kepada para pembaca yang lain. Sampai kapanpun kejadian ini terus membekas di dalam ingatanku.

Baca Selengkapnya......

Rajah Sunda

Rajah sering dipake oleh para sesepuh sunda ingin jelasnya ini ada beberapa rajah sunda.
bisi budak hareeng


bismilahirohmanirohim
tiis batan cau kole di ala ku odeng odeng
ceup tiis 3x

Nyarang Hujan

bismilahirohmanirohim
nini raspati jaya ning angin
embah buyut dalem jaya kusumah,,,,

:: bari nahan nafas baca 7 x

jampe Nguseup



nini beutekuk hulu
aki betekuk hulu
nu mondok di gowok cadas
sor blenong 3x
kirim aing cacing kuning
tali na rantay emas
jol aing jol sia
ah lauk 3x

arateul alatan tangkal anu merang



bismilahirohmanirohim
Hantu daun baruang tangkal
di ala ku sang kuda putih
hurip
waras


Dug sira gumulung nyanghulu ka sagara, nunjang ka balangbangan, nyagigir ka lingga manik, nangkarak ngalingga tarang, nangkuban turut bayuan, ulah katindih ku jangji, ulah katinggang subaya, istan palias

istan palias

SINGLAR ANU JAIL KANIAYA



Tutup gedong kancing wesi

Dipager ku Sang Rumuhun

Ku Ratu anu ngajajar

Nay Ratu anu ngajejer

Anu ngajajar dina karang

Anu ngajejer dina lawang

Manusa tinggal ngadeg


Jampe NYERI BEUTEUNG



sanjati tli ari2

Peujit pabeulit puseur pacangreud

Dibeungkeut ku tali kincir

Dikeureut ku hinis putih

Tiis dingin tali purna

Hurip waras

Hurip waras

Hurip waras

Waras hurip!

Jampe nu Gering



Kaula deuk ngabuktikeun nu nulis diri, mukakeun wekasan badan Si…..(sebat ngaran nu gering nyambung ka INDUNG BAPANA)

Asl cai anu putih

Lain cai anu putih

Ngaguruntul geus jadi balung

Ngagerentel geus jadi hate

Ka luhur embun-embunan

Ka handap jadi sari jadi rasa

ADI SARI MANGUN RASA


RAJAH SAWAN



NINI KUNJUNG AKI KUDUYUNG

CELEMBENG CELENG PALEMBANG

CELENG TIMBUL TI MALAYU

UNDUR MUNGUNDUR HUNYUR

DITUTUG KU TAMIANG PUGUR

DITUJAH KU TAMBE-TAWA

DITALIAN KU AREUY BULU

DITEUKTEUK KU KUJANG POTONG

DIKAITKEUN KANA WARU CONDONG

TEBEH TIMUR CAH BURANCAH

PAKEMPEL-KEMPEL

RAJAH NGABABAKAN / NEANG PIHUMAEUN



NAY USUK-USUK BUMI

AKI USUK-USUK BUMI

MANYUSUP BUMI PAKUAN SRI ANGKO WULU

TUMPUK TIMUR TATAR WETAN

NYA DI DIDIEU LMAH PUTIH PIPAREEUN

SRI BANGBENG SRI BUJANG

KA KIDUL ISTAN

ISTAN

Baca Selengkapnya......

Kamis, 21 April 2011

Bumi ini seolah tidak menjadi tempat aman untuk dihuni manusia. Berbagai bencana alam tampak semakin mengkhawatirkan. Ribuan manusia tewas mengenaskan akibat alam yang terus bergejolak. Bersamaan dengan itu manusia berada dalam keputusasaannya. Tingkat perceraian, depresi dan bunuh diri meningkat tajam. Inilah yang terjadi sepanjang tahun 2010. Lalu bagaimana dengan tahun 2011?

Sekaitan dengan berakhirnya tahun 2010, Misteri menghubungi KH. Zumri Fadlil, Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Banaran, Ambarawa, Jawa Tengah, untuk mengulas seputar wangsit gaibnya tentang tahun 2011.

Kyai Zumri menuturkan bahwa bencana yang belakangan ini kerap terjadi di Indonesia dan di berbagai belahan Bumi lainnya, menunjukkan alam yang kian mengganas. Bencana datang silih berganti. Ribuan manusia mati ‘dibunuh’ alam yang dihuninya.

“Apakah ini pertanda manusia semakin bergelimang dosa dan maksiat?” Tanya Misteri.
“Pendapat semacam itu memang ada benarnya. Bencana alam seringkali dikaitkan dengan maraknya kemaksiatan dan semakin jauhnya manusia kepada Tuhan. Merajalelanya kemaksiatan menyebabkan datangnya azab Tuhan. Jika kita membaca Kitab Suci Al Qur’an memang banyak ayat-ayat yang menggambarkan murkanya alam akibat kemaksitan yang dilakukan manusia.,” jawabnya.

“ Kita tahu bagaimana umat Nabi Luth As, yaitu kaum Sodom dan Gomorah yang hancur akibat perbuatannya sendiri yang menyalahi perintah agama. Begitupula dengan Fir’aun dan balatentaranya yang hancur karena kesombongannya kepada Tuhan,” lanjutnya.

Lebih jauh dikatakan, kisah-kisah umat manusia yang dibinasakan alam itu umumnya memang akibat perbuatan mereka sendiri yang melanggar perintah Tuhan. Pada dasarnya kisah semacam itu menjadi pelajaran bagi umat manusia di kemudian hari untuk tetap taat kepada Tuhan.

“Sebuah bangsa yang melakukan kekufuran akan dimusnahkan. Kemudian akan diganti dengan bangsa yang taat dan patuh kepada Tuhan. Sunnatullah semacam ini sudah pasti dan tidak akan berubah,” kilah Kyai Zumri Fadlil.

“Bukankah diantara mereka yang terkena bencana ada yang beriman dan patuh kepada Tuhan?”Tanya Misteri.

“Benar. Karenanya kita tidak dapat melihat rangkaian bencana alam itu secara sebagian saja. Kita juga harus melihatnya secara utuh dan menyeluruh. Jika kita mengkaji secara utuh, maka ada banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan alam murka kepada manusia,” Jawabnya.

“Tetapi wangsit gaib yang saya dapatkan justru bencana besar di tahun 2011 bukan lantaran disebabkan alam. Bencana itu terjadi pada umat manusia karena manusia berada dalam puncak keputusasaan,” katanya.

Krisis Keyakinan

Kyai Zumri menuturkan, pada masa sekarang ini keyakinan umat manusia kepada Tuhan terbatas hanya sebagai simbol status semata. Manusia yang percaya keberadaan Tuhan tidak didasari oleh keyakinan seutuhnya bahwa Tuhan itu benar-benar ada. Manusia percaya kepada Tuhan hanya karena sebagian besar umat manusia di dunia ini percaya adanya Tuhan.

“Keyakinan kepada Tuhan sangat tinggi. Tetapi bersamaan dengan itu, manusia tidak tahu manfaat apa yang akan diperolehnya jika percaya adanya Tuhan. Contoh sederhananya adalah, saat berada dalam ketentraman, kebahagiaan, kecukupan, dan lain-lain, diri kita sering merasa bahwa semua itu merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Besar, “ujarnya.

“Tetapi jika berada dalam tahap kesusahan, penderitaan, keputusasaan,dan lain-lain, diri kita merasa seolah-olah Tuhan tidak ada. Kita tidak pernah mau mengadukan kesulitan kita kepada Tuhan. Pada awalnya kita memang mengadu kepada Tuhan agar terjadi perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Namun ketika Tuhan tidak memberi jawaban secepatnya, maka secepat itu pula manusia meninggalkan Tuhan,” lanjutnya.

Kyai Zumri menambahkan bahwa kondisi yang juga banyak terjadi belakangan ini adalah manusia-manusia yang mengaku beriman kepada Tuhan, tetapi juga menuhankan yang lain. Menuhankan harta dan kekuasaan.

“Ini termasuk syirik khofi atau syirik yang tersembunyi. Korupsi di negeri ini umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mengaku beriman kepada Tuhan dan secara ekonomi tidak kekurangan. Namun secara bersamaan mereka juga menuhankan harta,” katanya.

Konflik

Dia menjelaskan, kondisi ini telah merata hampir di semua lini kehidupan, khususnya ekonomi dan politik. Akibat yang ditimbulkan adalah kacaunya tatanan kehidupan yang diridhoi Tuhan. Inilah yang menimbulkan keputusasaan.

Puncak keputusasaan di masyarakat ini yang mengkhawatirkan. Dampak kerusakannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan yang ditimbulkan bencana alam. Meski bentuk keputusasaan ini berbeda-beda.

Mereka yang secara ekonomi tersisih akan mengalami puncak keputusasaan. Mereka akan berontak dengan caranya sendiri. Demonstrasi menuntut perbaikan hidup nyaris merata di berbagai negara,

Di negeri ini, bentuk keputusasaan pun masih berkisar dari soal ekonomi dan ketidak adilan yang semakin menyolok. Keputusasaan yang dapat menimbulkan kerusuhan massal dan meningkatnya bunuh diri. Terbengkalainya kasus Century menjadi bom yang siap meledak mengguncang kekuasaan.

Bagi negara-negara yang saling berseteru,bentuk keputusasaan ditunjukkan dengan semakin rendahnya keinginan berdialog guna mencapai titik perdamaian. Ini akan menimbulkan konflik besar di berbagai negara. Meski tidak sampai memicu Perang Dunia Ketiga.

Wali-Wali Tuhan

Sebagaimana diuraikan di atas, bencana alam sering dikaitkan dengan kekufuran manusia kepada Tuhan. Azab datang menerpa karena manusia ingkar kepada Tuhannya.

Menurut Kyai Zumri, ketika bencana alam terjadi, tentu sangat naïf jika manusia-manusia yang penuh dosa dan maksiat tiba-tiba memohon kepada Tuhan agar bencana yang menyengsarakan ini berhenti.

“Tetapi apakah semua manusia yang terkena bencana itu penuh dosa dan maksiat? Tentu tidak mungkin. Pasti ada diantara mereka manusia-manusia beriman yang patuh kepada Tuhannya,” katanya.

“Bencana yang datang silih berganti dalam rentang waktu yang pendek ini juga disebabkan sedikitnya manusia-manusia yang memiliki derajat kewalian. Mereka yang memiliki derajat kewalian semakin berkurang lantaran telah dipanggil ke Rahmatullah,“ lanjutnya.

Sedangkan sosok Wali-Wali Tuhan (Waliyulloh) yang masih hidup tidak dapat diketahui secara pasti keberadaannya atau lokasi tempat tinggalnya. Padahal doa para Wali-Wali Tuhan sangat diharapkan agar Tuhan berbelas kasih kepada manusia dan tidak mendapat azab di Bumi ini (putus asa juga tergolong azab bagi manusia).

Para Waliyulloh memberikan bimbingan terhadap segala macam problematika yang dihadapi umatnya. Mereka membimbing dalam tingkat keikhlasan yang tinggi. Memberi motivasi dan harapan bagi orang-orang yang tersisih agar segera bangkit dari keterpurukan.

Tetapi disaat orang-orang yang memiliki derajat kewalian semakin berkurang,Situasinya menjadi berbeda. Apalagi jika segala sesuatunya ditentukan dengan nilai materi. Akibatnya, orang-orang yang sedang dilanda masalah semakin putus asa lantaran tidak mendapat solusi mengatasi keruwetan hidupnya.

“Keputusasaan manusia semakin memuncak di tahun 2011. Harapan untuk hidup bahagia secara wajar menjadi menipis. Ini merupakan bencana besar bagi umat manusia. Inilah wangsit gaib yang saya dapatkan,” katanya menutup perbincangan.

Baca Selengkapnya......

Tahun 2011

Bumi ini seolah tidak menjadi tempat aman untuk dihuni manusia. Berbagai bencana alam tampak semakin mengkhawatirkan. Ribuan manusia tewas mengenaskan akibat alam yang terus bergejolak. Bersamaan dengan itu manusia berada dalam keputusasaannya. Tingkat perceraian, depresi dan bunuh diri meningkat tajam. Inilah yang terjadi sepanjang tahun 2010. Lalu bagaimana dengan tahun 2011?

Sekaitan dengan berakhirnya tahun 2010, Misteri menghubungi KH. Zumri Fadlil, Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Banaran, Ambarawa, Jawa Tengah, untuk mengulas seputar wangsit gaibnya tentang tahun 2011.

Kyai Zumri menuturkan bahwa bencana yang belakangan ini kerap terjadi di Indonesia dan di berbagai belahan Bumi lainnya, menunjukkan alam yang kian mengganas. Bencana datang silih berganti. Ribuan manusia mati ‘dibunuh’ alam yang dihuninya.

“Apakah ini pertanda manusia semakin bergelimang dosa dan maksiat?” Tanya Misteri.

“Pendapat semacam itu memang ada benarnya. Bencana alam seringkali dikaitkan dengan maraknya kemaksiatan dan semakin jauhnya manusia kepada Tuhan. Merajalelanya kemaksiatan menyebabkan datangnya azab Tuhan. Jika kita membaca Kitab Suci Al Qur’an memang banyak ayat-ayat yang menggambarkan murkanya alam akibat kemaksitan yang dilakukan manusia.,” jawabnya.

“ Kita tahu bagaimana umat Nabi Luth As, yaitu kaum Sodom dan Gomorah yang hancur akibat perbuatannya sendiri yang menyalahi perintah agama. Begitupula dengan Fir’aun dan balatentaranya yang hancur karena kesombongannya kepada Tuhan,” lanjutnya.

Lebih jauh dikatakan, kisah-kisah umat manusia yang dibinasakan alam itu umumnya memang akibat perbuatan mereka sendiri yang melanggar perintah Tuhan. Pada dasarnya kisah semacam itu menjadi pelajaran bagi umat manusia di kemudian hari untuk tetap taat kepada Tuhan.

“Sebuah bangsa yang melakukan kekufuran akan dimusnahkan. Kemudian akan diganti dengan bangsa yang taat dan patuh kepada Tuhan. Sunnatullah semacam ini sudah pasti dan tidak akan berubah,” kilah Kyai Zumri Fadlil.

“Bukankah diantara mereka yang terkena bencana ada yang beriman dan patuh kepada Tuhan?”Tanya Misteri.

“Benar. Karenanya kita tidak dapat melihat rangkaian bencana alam itu secara sebagian saja. Kita juga harus melihatnya secara utuh dan menyeluruh. Jika kita mengkaji secara utuh, maka ada banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan alam murka kepada manusia,” Jawabnya.

“Tetapi wangsit gaib yang saya dapatkan justru bencana besar di tahun 2011 bukan lantaran disebabkan alam. Bencana itu terjadi pada umat manusia karena manusia berada dalam puncak keputusasaan,” katanya.

Krisis Keyakinan.

Kyai Zumri menuturkan, pada masa sekarang ini keyakinan umat manusia kepada Tuhan terbatas hanya sebagai simbol status semata. Manusia yang percaya keberadaan Tuhan tidak didasari oleh keyakinan seutuhnya bahwa Tuhan itu benar-benar ada. Manusia percaya kepada Tuhan hanya karena sebagian besar umat manusia di dunia ini percaya adanya Tuhan.

“Keyakinan kepada Tuhan sangat tinggi. Tetapi bersamaan dengan itu, manusia tidak tahu manfaat apa yang akan diperolehnya jika percaya adanya Tuhan. Contoh sederhananya adalah, saat berada dalam ketentraman, kebahagiaan, kecukupan, dan lain-lain, diri kita sering merasa bahwa semua itu merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Besar, “ujarnya.

“Tetapi jika berada dalam tahap kesusahan, penderitaan, keputusasaan,dan lain-lain, diri kita merasa seolah-olah Tuhan tidak ada. Kita tidak pernah mau mengadukan kesulitan kita kepada Tuhan. Pada awalnya kita memang mengadu kepada Tuhan agar terjadi perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Namun ketika Tuhan tidak memberi jawaban secepatnya, maka secepat itu pula manusia meninggalkan Tuhan,” lanjutnya.

Kyai Zumri menambahkan bahwa kondisi yang juga banyak terjadi belakangan ini adalah manusia-manusia yang mengaku beriman kepada Tuhan, tetapi juga menuhankan yang lain. Menuhankan harta dan kekuasaan.

“Ini termasuk syirik khofi atau syirik yang tersembunyi. Korupsi di negeri ini umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mengaku beriman kepada Tuhan dan secara ekonomi tidak kekurangan. Namun secara bersamaan mereka juga menuhankan harta,” katanya.

Konflik

Dia menjelaskan, kondisi ini telah merata hampir di semua lini kehidupan, khususnya ekonomi dan politik. Akibat yang ditimbulkan adalah kacaunya tatanan kehidupan yang diridhoi Tuhan. Inilah yang menimbulkan keputusasaan.

Puncak keputusasaan di masyarakat ini yang mengkhawatirkan. Dampak kerusakannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan yang ditimbulkan bencana alam. Meski bentuk keputusasaan ini berbeda-beda.

Mereka yang secara ekonomi tersisih akan mengalami puncak keputusasaan. Mereka akan berontak dengan caranya sendiri. Demonstrasi menuntut perbaikan hidup nyaris merata di berbagai negara,

Di negeri ini, bentuk keputusasaan pun masih berkisar dari soal ekonomi dan ketidak adilan yang semakin menyolok. Keputusasaan yang dapat menimbulkan kerusuhan massal dan meningkatnya bunuh diri. Terbengkalainya kasus Century menjadi bom yang siap meledak mengguncang kekuasaan.

Bagi negara-negara yang saling berseteru,bentuk keputusasaan ditunjukkan dengan semakin rendahnya keinginan berdialog guna mencapai titik perdamaian. Ini akan menimbulkan konflik besar di berbagai negara. Meski tidak sampai memicu Perang Dunia Ketiga.

Wali-Wali Tuhan

Sebagaimana diuraikan di atas, bencana alam sering dikaitkan dengan kekufuran manusia kepada Tuhan. Azab datang menerpa karena manusia ingkar kepada Tuhannya.

Menurut Kyai Zumri, ketika bencana alam terjadi, tentu sangat naïf jika manusia-manusia yang penuh dosa dan maksiat tiba-tiba memohon kepada Tuhan agar bencana yang menyengsarakan ini berhenti.

“Tetapi apakah semua manusia yang terkena bencana itu penuh dosa dan maksiat? Tentu tidak mungkin. Pasti ada diantara mereka manusia-manusia beriman yang patuh kepada Tuhannya,” katanya.

“Bencana yang datang silih berganti dalam rentang waktu yang pendek ini juga disebabkan sedikitnya manusia-manusia yang memiliki derajat kewalian. Mereka yang memiliki derajat kewalian semakin berkurang lantaran telah dipanggil ke Rahmatullah,“ lanjutnya.

Sedangkan sosok Wali-Wali Tuhan (Waliyulloh) yang masih hidup tidak dapat diketahui secara pasti keberadaannya atau lokasi tempat tinggalnya. Padahal doa para Wali-Wali Tuhan sangat diharapkan agar Tuhan berbelas kasih kepada manusia dan tidak mendapat azab di Bumi ini (putus asa juga tergolong azab bagi manusia).

Para Waliyulloh memberikan bimbingan terhadap segala macam problematika yang dihadapi umatnya. Mereka membimbing dalam tingkat keikhlasan yang tinggi. Memberi motivasi dan harapan bagi orang-orang yang tersisih agar segera bangkit dari keterpurukan.

Tetapi disaat orang-orang yang memiliki derajat kewalian semakin berkurang,Situasinya menjadi berbeda. Apalagi jika segala sesuatunya ditentukan dengan nilai materi. Akibatnya, orang-orang yang sedang dilanda masalah semakin putus asa lantaran tidak mendapat solusi mengatasi keruwetan hidupnya.

“Keputusasaan manusia semakin memuncak di tahun 2011. Harapan untuk hidup bahagia secara wajar menjadi menipis. Ini merupakan bencana besar bagi umat manusia. Inilah wangsit gaib yang saya dapatkan,” katanya menutup perbincangan.

Baca Selengkapnya......

Selasa, 19 April 2011

KISAH PARA TOKOH PURWA JAWA SEBELUM ZAMAN WALI

KISAH PARA TOKOH PURWA JAWA SEBELUM ZAMAN WALI
OLEH : IDRIS NAWAWI

Pulau terbesar dengan penduduknya paling banyak di seluruh Indonedia ini, tidak menyangka, kalau dahulunya adalah pulau terkecil dan terpecah-belah oleh persilangan laut antara utara dan selatan.
Kisah dipersatukannya seluruh pulau yang terdapat di berbagai pulau Jawa, akibat dari kesaktian yang dimiliki oleh Brahmana Agung bernama Shang Hyang Dewa. Konon dengan kesaktian beliau, pulau itu ditarik satu persatu menjadi pulau terbesar dan dinamakan Bumi Ing Jowo Dwipo.
Semasa pulau ini belum terjamaah oleh manusia, para siluman dari bangsa seleman dan togog telah lebih dulu menduduki hingga ribuan tahun lamanya. Masa itu pulau Jawa disebut dengan nama Mokso Seleman (zaman para lelembut).
Namun setelah keturunan dari Shang Hyang Nurasa menduduki bumi Jawa (Shang Hyang Dewa) pulau itu disebut dengan nama bumi pengurip (bumi yang dihidupkan).
Shang Hyang Dewa akhirnya moksa di puncak Gunung Tidar, setelah beliau menyatukan berbagai bangsa lelembut untuk menuju jalan Adil (kebenaran), dan dari keturunannya.
Terlahir pula para Shanghyang Agung, seperti Shanghyang Citra Suma, Shanghyang Dinata Dewa, Shanghyang Panca Dria, yang akhirnya dari merekalah sebuah titisan atau wasilah turun-temurun menjadi kerajaan teragung yang absolut.
Baru diabad ke 12, pulau Jawa diperluas dengan tiga aliran yang berbeda, yaitu dengan adanya ajaran Hindu, mokso Jawi dan Islam. Akhir dari ketiga aliran tersebut nantinya menjadi suatu perlambang dari perwatakan penduduk pulau Jawa hingga sekarang ini.
Dalam perluasan arti ketiga diatas, mencerminkan sebuah kehidupan bermasyarakat gemah ripah loh jinawi. Konon ajaran ini hanya ada dipulau Jawa dan seterusnya menyebar ke seluruh pelosok yang ada di Indonesia, seperti ajaran Hindu misalnya, ilmu yang diajarkan oleh para Shanghyang Dewa, ilmu, sebagai aji rasa manunggaling agung.
Lewat bait sansekerta Yunani yang mengupas di dalamnya, kebenaran, keadilan, kejujuran dan memahami sifat alam. Ilmu ini akhirnya diturunkan oleh bapaknya para dewa. Raden Nurasa kepada Nabiyullah Khidir a.s. dan dizaman Wali Songo nanti, ilmu ini dipegang dan menjadi lambang dari sifat kependudukan masyarakat Jawa oleh tiga tokoh Waliyullah, yaitu Sunan Kalijaga, Mbah Cakra Buana dan Khanjeng Syekh Siti Jenar.
Moksa jawi sendiri, sebuah ilmu yang mengupas tentang kedigdayaan ilmu yang bersumber dari raja lelembut, bernama raja lautan. Ini sangat berperan dan menjadi salah satu perwatakan masyarakat Jawa.
Konon ajaran yang tergabung di dalamnya mengajarkan arti tirakat, mencegah hawa nafsu dan memahami makna rohani, simbol dari ajaran ilmu ini digambarkan sebagai bentuk keris.
Keris menjadi suatu perlambang dari ajaran orang Jawa, bermula dari seorang Empu, bernama Ki Supo Mandragini. Beliau salah satu santri dari Khanjeng Sunan Ampel Denta yang diberi tugas untuk membuat sebilah keris.
Namun rupanya, pemahaman dari sang guru dan murid ini saling berseberangan, disisi lain Sunan Ampel menginginkan sebuah pusaka berupa sebilah pedang sebagai perlambang dari makna Islam. Namun ketidaktahuan Ki Supo Mandragini sendiri, akhirnya beliau membuat sebilah keris berluk 9.
Keris tersebut menjadi penengah antara ajaran Islam dan Hindu bagi orang Jawa, dengan sebutan Islam Kejawen, dan keris pembuatan Ki Supo diberi nama Kyai Sengkelat.
Dari kedua aliaran diatas, Islam telah ada di pulau Jawa sejak abad ke 9. Ajaran ini dibawa dari kota Misri oleh seorang Waliyullah Kamil Syekh Sanusi dan muridnya Muhammaad Al Bakhry, dan baru masyhur tentang ajaran Islam di pulau Jawa pada abad 13 dan 14 atau zamannya para Wali Songo.
Pembedaran lain dari keunikan yang terdapat di pulau Jawa pada masa itu, 300 tahun sebelum Wali Songo mendudukinya, para Shanghyang maupun bangsa lelembut seleman telah mengetahui lewat sasmita gaib yang mereka terima, bahwa sebentar lagi pulau Jawa akan dibanjiri para pemimpin makhluk dari berbagai negara.
Mereka dari seluruh alam berkumpul, berdiskusi di puncak Gunung Ciremai, pada masa itu mereka mufakat untuk mengabdi dan membantu, apabila para Waliyullah telah menduduki pulau Jawa.
Namun tentunya tidak semua dari mereka setuju, sehingga perpecahan dari dua kubu yang berseberang jalan itu dinamakan Getas Kinatas (terpecahnya satu keluarga atau satu keturunan).
Nanti pada akhirnya tiba, dari Shanghyang Rowis Renggo Jenggala, akan menurunkan beberapa keturunan Saktineng Paku Jawa (orang-orang sakti yang menjdi penguasa pulau Jawa) diantaranya:
- "Arya Bengah" yang menurunkan para putera Majapahit dan keturunannya sampai putera Mataram.
- "Ciung Wanara" yang menurunkan Lutung Kasarung hingga sampai ke silsilah Prabu Agung Galuh atau yang dikenal dengan nama Prabu Munding Wangi atau Prabu Siliwangi.
- "Nyi Mas Ratu Ayu Maharaja Sakti" menurunkan beberapa keturunan berbagai alam diantaranya "Ratu Palaga Inggris, seorang puteri cantik dari bangsa manusia, yang akhirnya dikawin oleh Prabu Siliwangi.
- "Kerta Jasa" maharaja sakti.
- "Sang Kowelan" salah satu anak dari Ratu Palaga Inggris yang berjenis bangsa lelembut, dari beliau pula ucuk umun dan Ratu Kidul dihasilkan.
- Dari "Syekh Sanusi" melahirkan ratusan Waliyullah kondang, diantaranya para Wali Irak, Yaman, Mesir, Turky, dan para Wali Jawa.
Untuk yang berseberangan atau getas kinatas, sebagian dari mereka memilih ngahyang (raib) dan tak pernah muncul lagi dipermukaan bumi dan sebagian lagi mereka mengabdi dengan lewat menjaga semua alam di pulau Jawa.
Diantara yang mengabdi adalah :
- Sih Pohaci, beliau menjaga awan dan langit.
- Sih Parjampi, beliau selalu menjaga bumi dan bertempat pada lapisan bumi nomor dua.
- Sang Sontog, menjaga semua gunung pulau jawa.
- Sang Waluhun, menjaga pantai utara dan selatan.
- Sih Walakat, menjaga seluruh hutan dan pepohonan.
- Sangkala Brahma, menjaga bumi Cirebon.
- Sangkala Wisesa, menjaga bumi Mataram.
- Janggala Putih, menjaga bumi Bogor.
- Sang Lenggang Lumenggang Gajah, menjaga bumi Jakarta.
- Sang Seda Hening, menjaga bumi Banten.
Dan pengguron atau perguruan para purwa, Wali Jawa, diantaranya;
Perguruan, penatas angin Pekalongan.
Perguruan, Agung Waliyullah Ki Bagus Santo Pekalongan.
Perguruan, Pandarang Semarang.
Perguruan, Jambu Karang Purwokerto.
Perguruan, Daon Lumbung Cilacap, dan lain-lain.
Begitulah sepenggal kisah Purwa Jawa. Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi pembaca majalah kesayangan ini. Amin.

Baca Selengkapnya......

Amalan Kerezekian

AJI MANTRA MOHON NAIK PANGKAT

Ajian ini cocok bagi pegawai dan siapa saja yang menginginkan pangkat atau derajat yang tinggi. Ajian ini mengambil keramatnya Semar, yang terkenal akan kesaktiannya. Bacalah dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan apa yang diharapkan. Jika ia seorang pejabat maka akan dinaikkan pangkatnya.



Aji mantranya sebagai berikut :
"Nugrahing derajat kang kinunci jro pathi purosani,
soroge roso jati,
Sang Hyang Semar wus nurunake tondho mubyar
kukuncunge cahyo mancur kumanjing ono jiwo rogoku,....dst"

Cara mengamalkannya :
Puasa mutih 7 hari 7 malam, setelah rampung dilanjutkan puasa Senin Kamis selama 9 bulan, makanya sekali tiap jam 12 malam. Mulai puasa pada hari Rabu Pon dikala menjalani puasa mutih tidak boleh keluar dari tempat tirakat. Mantra dibaca se-tiap jam 12 malam dan ketika bangun pagi.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Anda, kirimkan tanggapan/komentar Anda ke e-mail man_sablenk@yahoo.co.id. Saya tidak memaharkan semua tulisan ini. Dan saya akan mengirimkan lengkap bacaan ajiannya.
Terima kasih atas partisipasi Anda.

AJI NINI BLORONG

Ajian langka ini juga sangat ampuh untuk mendatangkan rezeki sandang dan pangan, tidak kalah ampuhnya dengan ajian Sri Sadono. Disamping ihtiar ini juga harus dibarengi dengan iktiar bekerja tekun dalam mencari rezeki



Aji mantranya sebagai berikut :
"Ingsun amatak ajiku si Nini Blorong,
Nin Blorong dak tempuhake
anyukupi sandhang pangan kang agung,....dst"

Cara mengamalkannya :
Puasa mutih 7 hari 7 malam dan patigeni sehari semalam, mulai puasa pada hari Jum'at Pahing. Aji dibaca sekali setiap jam 12 malam di muka halaman rumah.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Anda, kirimkan tanggapan/komentar Anda ke e-mail man_sablenk@yahoo.co.id. Saya tidak memaharkan semua tulisan ini. Dan saya akan mengirimkan lengkap bacaan ajiannya.
Terima kasih atas partisipasi Anda.

AJI SRI SADONO

Dalam mencari rezeki selain dibutuhkan usaha-usaha lahir berupa bekerja dengan tekun, juga perlu dibarengi dengan usaha-usaha batin sebagai ihtiar agar hajat kita cepat tercapai. Dengan adanya usaha batin ini maka akan dapat mempercepat kesuksesan yang akan kita capai, serta dapat menghilangkan sangkal-sangkal rezeki yang menghalangi kemajuan-kemajuan kita.
Misteri kali ini menyajikan aji-aji mantra khusus untuk ke-rezekian, pemikat hati atasan agar karier bisa cepat menanjak, juga mantra kewibawaan untuk melemahkan lawan dan agar dipercaya oleh relasi. Hasil dari kemajuan ini tentunya hanya disebabkan oleh kemurahan Allah SWT juga. Inilah aji-aji mantra tersebut.



Ajian ini merupakan salah satu ajian yang paling ampuh untuk memohon rezeki sandang pangan dan segala kebutuhan hidup. Sehingga kesuksesan dan kemajuan-kemajuan bisa cepat tercapai.
Aji mantranya sebagai berikut :
"Ingsun amatak ajiku si Sri Sadono,
nyang kuwero dewaneng kasugihan,
Sri Sadono kang andum sandang pangan,.....dst."

caranya mengamalkannya :
Selama 3 bulan lamanya tiap Senin dan Kamis hendaknya ber-puasa dan makannya hanya sekali tiap jam 12 malam. Setelah itu dilanjutkan puasa mutih tiap Senin dan Kamis selama 3 bulan juga di-lanjutkan patigeni sehari semalam. Mulai puasa pada hari Kamis wage dan ajian dibaca sekali tiap matahari terbit dan terbenam yakni setiap pagi dan sore.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Anda, kirimkan tanggapan/komentar Anda ke e-mail man_sablenk@yahoo.co.id. Saya tidak memaharkan semua tulisan ini. Dan saya akan mengirimkan lengkap bacaan ajiannya.
Terima kasih atas partisipasi Anda.

Baca Selengkapnya......